RENUNGAN: Jumat, 17 Januari 2014

Pekan Biasa I
Pw St. Antonius, Abas (P)
B. Rosaline Villeneuve; St. Sulpisius
Bacaan I    : 1Sam. 8:4–7.10–22a
Mazmur    : 89:16–17.18–19; R:lh.2a
Bacaan Injil    : Mrk. 2:1–12

Kemudian, sesudah lewat beberapa hari, waktu Yesus datang lagi ke Kapernaum, tersiarlah kabar, bahwa Ia ada di rumah. Maka datanglah orang-orang berkerumun sehingga tidak ada lagi tempat, bahkan di muka pintu pun tidak. Sementara Ia memberitakan firman kepada mereka, ada orang-orang datang membawa kepada-Nya seorang lumpuh, digotong oleh empat orang. Tetapi mereka tidak dapat membawanya kepada-Nya karena orang banyak itu, lalu mereka membuka atap yang di atas-Nya; sesudah terbuka mereka menurunkan tilam, tempat orang lumpuh itu terbaring. Ketika Yesus melihat iman mereka, berkatalah Ia kepada orang lumpuh itu: ”Hai anak-Ku, dosamu sudah diampuni!” Tetapi di situ ada juga duduk beberapa ahli Taurat, mereka berpikir dalam hatinya: ”Mengapa orang ini berkata begitu? Ia menghujat Allah. Siapa yang dapat mengampuni dosa selain dari pada Allah sendiri?” Tetapi Yesus segera mengetahui dalam hati-Nya, bahwa mereka berpikir demikian, lalu Ia berkata kepada mereka: ”Mengapa kamu berpikir begitu dalam hatimu? Manakah lebih mudah, mengatakan kepada orang lumpuh ini: Dosamu sudah diampuni, atau mengatakan: Bangunlah, angkatlah tilammu dan berjalan? Tetapi supaya kamu tahu, bahwa di dunia ini Anak Manusia berkuasa mengampuni dosa”—berkatalah Ia kepada orang lumpuh itu—: ”Kepadamu Kukatakan, bangunlah, angkatlah tempat tidurmu dan pulanglah ke rumahmu!” Dan orang itu pun bangun, segera mengangkat tempat tidurnya dan pergi ke luar di hadapan orang-orang itu, sehingga mereka semua takjub lalu memuliakan Allah, katanya: ”Yang begini belum pernah kita lihat.”

Renungan
Setiap tindakan kita selalu memiliki dampaknya terhadap sesama. Tindakan kita bisa membuat sesama semakin bertumbuh tetapi dapat pula membuat sesama semakin kerdil. Tindakan kita bisa mempermudah dan menginspirasi tapi bisa pula mempersulit dan menjadi penghalang bagi sesama.
Injil mengisahkan karya pewartaan dan berbagai mukjizat yang dilakukan Yesus di Kapernaum. Salah satu mukjizat itu ialah penyembuhan seorang lumpuh. Menarik bahwa ada peran dari teman-teman si lumpuh dalam mukjizat ini. Mereka menggotong si lumpuh kepada Yesus. Usaha mereka luar biasa walaupun berhadapan dengan rintangan. Ini merupakan bentuk perhatian mereka kepada si lumpuh. Yesus sangat menghargai usaha itu dan memperhitungkannya sebagai ungkapan iman. Berkat tindakan mereka si lumpuh bertemu dengan Yesus dan mengalami kesembuhan. Mereka mempermudah si lumpuh dan membawanya kepada Yesus. Sebaliknya yang dilakukan oleh beberapa ahli Taurat. Mereka malah menjadi penghalang bagi orang untuk mengalami kasih Yesus.
Teladan orang-orang yang membawa si lumpuh itu sungguh menginspirasikan kita. Kita diundang untuk senantiasa mempermudah sesama, memberi perhatian dan menghantar sesama kepada Tuhan agar sesama mengalami kasih-Nya. Bagaimanakah tindakan saya?
Ya Tuhan, semoga aku selalu berusaha mempermudah hidup sesamaku dan membawa mereka kepada-Mu agar kami mengalami kasih-Mu yang menyelamatkan. Amin.

Sumber: http://www.obormedia.com/content/renungan-zb

Tinggalkan komentar